NAMA : SUTIYAH
NPM : 18213717
KELAS : 2EA12
SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI
ERA GLOBALISASI
Seperti kita ketahui kondisi
perkoperasian indonesia itu seperti apa dan kesiapan bagi koperasi itu sendiri
kurang dan mau tidak mau koperasi indonesia harus siap walaupun dapat di
katakan belum siap.Kita tau bahwa perkoperasian yang ada di negara kita ini
belum lah berjalan dengan baik masih jauh dari kata sempurna teori yang di
terapkan dalam koperasi memang lah menguntungkan bagi para anggotanya tentunya
namun yang menyedihkan banyak koperasi yang tidak berjalan sesuai dengan
keinginan.
Untuk itu kita perlu membenahi koperasi kita untuk menjadi
koperasi yang lebih baik dari yang sebelumnya agar siap menghadapi era
globalisasi yang begitu pesat karena apabila kita tidak memperbaiki kondisi
koperasi yang belum maksimal sehimgga nantinya mampu bersaing dalam era
globalisasi.
Apabila perkoperasian negara
kita ini tidak lah siap dalam era globalisasi akan di pastikan mengalami
kemunduran yang teramat sangat dan pasti akan memperburuk kondisi perekonomian
yang ada di negara kita ini mak dari itu perlu adanya persiapan yang matang
agar koperasi yang di negara kita ini mampu untuk bersaing dalam era globalisai
karena persaingan yang ada dalam era globalisasi tentunya sangat jauh berbeda
karena kita bersaing dengan segala penjuru wilayah bahkan dengan negara-negara
asing dan mau tidak mau kita harus dapat mengimbangi perekonomian yang ada
dalam era globalisasi yang nantinya kita harus hadapi.
Dengan sedini mungkin negara
kita ini harus memperbaiki sumber daya yang ada agar kita mampu untuk bersaing
di era globalisasi yang akan terjadi karena dengan kondisi sumber daya manusia
yang ada sekarang tidak semua mengenyam pendidikan yang cukup sehingga akan
menghambat dalam era globalisai karena kita bersaing dengan orang-orang dari
negara lain juga maka kita harus benar-benar mempersiapkan semua itu.
Apabila sumber daya yang di
miliki tetap begini dan tidak di perbaiki dalam pengelolaan koperasi tentu lah
akan menjadi kendala yang akan menghambat lajunya ekonomi dalam perkoperasian
karena kita akan bersaing dengan begitu ketat dengan yang lainnya maka perlu
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang handal agar dapat bersaing
dalam era globalisasi.
Mungkin sudah tidak asing
lagi di telinga kita tentang “Era Globalisasi”.Di seluruh belahan dunia
ini,terutama Indonesia telah memasuki era yang sering di perbincangkan
ini.Masuknya era globalisasi ke indonesia adalah salah satunya perdangan
bebas.Bagi Indonesia sendiri era globalisasi sangat penting untuk membuka suatu
usaha terutama koperasi.Menurut asal katanya,kata “globalisasi”berasal dari
kata global yang artinya universal.Menurut Achmad Suparman globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa di batasi oleh wilayah globalisasi yang belum
memiliki definisi yang mapan,kecuali sekedar definisi kerja (working
definition),sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial atau proses sejarah atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan dunia semakin terikat satu sama
lain,mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis,ekonomi dan budaya masyarakat.
Selain itu ada pula yang
melihat globalisasi sebagai sebuah proyek dari negara-negara adikuasa sehingga
bisa saja orang memiliki pandangan negatif.Di lihat dari sudut pandang ini
globalisasi adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing karena globalisasi
berpengaruh besarterhadap perekonomian dunia bahkan mempengaruhi teerhadap
bidang lain juga seperti budaya dan agama.Theodore Levitte merupakan orang yang
pertama kali menggunakan itilah globalisai pada tahun 1985.
Globalisasi dari sisi
ekonomi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan
akan berlangsung terus yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan
teknologi.Dalam globalisasi peran tranportasi dan komunikasi sangat penting
yang akan menyebabkan penipisan batas-batas antar negara ataupun antar daerah
dalam suatu wilayah.
Era Globalisai membuka
peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia termasuk usaha kecil karena pada
saat era ini daya saing produk sangat tinggi,live cycle produk relatif pendek dan mengikuti tren pasar dan
kemampuan inovasi produk relatif cepat.Di tinjau dari sisi ekspor,liberalisasi
berdampak positif terhadap produk tekstil/pakaian jadi,akan tetapi kurang
menguntungkan sektor pertanian khususnya produk makanan.
Kinerja ekspor UKM lebih
kecil di bandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina,baik
dalam hal ekspor maupun difesifikasi produk.Hal ini menunjukan UKM lebih
terkonsentrasi pada produk tradisional yang memiliki keunggulan komperatif
seperti pakaian jadi dan meubel.
Ketatnya persaingan dalam
produk ekspor indonesia mengambil langkah setrategis untuk jangka panjang
maupun jangka pendek.Langkah setrategis jangka panjang diantaranya ialah di
arahkan untuk mengembangkan sumber daya manusia,teknologi,dan jaringan bisnis
secara global.Dan langkah jangka pendek diantaranya melakukan diversifikasi
produk,menjalin kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan
besar,produksi,,memperkuat akses untuk sumber-sumber informasi dan perbaikan
mutu.
Koperasi di era globalisasi
keberadaan bebrapa koperasi telah di rasakan perannya dan manfaat bagi
masyarakat,walaupun derajat dan intensitasnya berbeda.Tiga tingkat bentuk
eksistensi koperasi bagi masyarakat (PSP-IPB,1999):
1.
Koperasi di pandang sebagai lembaga yang menjalankansuatu
kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut di perlukan oleh
masyarakat.Kegiatan usaha yang di maksud dapat berupa pelayanan kebutuhan
keuangan atau pengkreditan atau kegiatan pemasaran atau kegiatan lain.Pada
tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan yang tidak di berikan
oleh lembaga lain akibat dari adanya hambatan peraturan.Hal ini dapat di lihat
dari koperasi kredit dalam penyediaan dana relatif mudah bagi anggotanya di
bandingkan dengan menempuh prosedur yang di tetapakaan oleh bank untuk
memperoleh dana.
2.
Koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha
lain.Pada kondisi ini masyarakat merasakan bahwa manfaat koperasi dan peran
koperasi lebih baik di bandingkan dengan lembaga lain.Keterlibatan anggota
(atau bukan anggota) dengan koperasi adalah karena pertimbangan rasional yang
melihat koperasi mampu memberikan pelayanan yang lebih baik.Koperasi yang
berada dalam kondisi ini di nilai berada pada tingkat yang lebih tinggi di
lihat dari perannya di masyarakat.Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan mampu
memerikan manfaat dan peran yang lebih baik di bandingkan dengan lembaga usaha
lain dan demikian pula dengan koperasi kredit.
3.
Koperasi menjadi organisasi yang di miliki oleh
anggotanya.Rasa memiliki yang di nilai telah menjadi faktor bertahannya
koperasi pada berbagi kondisi sulit,yaitu dengan mengandalkan loyalitas
bersama-sam koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
Jadi terlihat jelas bahwa
koperasi sangat penting bagi Indonesia walapun harus menghadapi era globalisasi
dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar negeri dan
koperasi sangat di butuhkan oleh masyarakat Indonesia,selalu berusaha
mensejahterakan rakyat Indonesia.Dan koperasi tidak harus hilang berbaur atau
mengikuti trend negara lain dan masih dapat berdiri menjalankan fungsi-fungsinya
selama ini.
Prospek Koperas Menghadapi
Globalisasi
Tantangan Globalisasi dalam
koperasi,ciri-ciri globalisasi di tandai dengan adanya pergerakan barang,modal,dan
uang dengan bebas dan perlakuan terhadap pelaku ekonomi sendiri dan asing (luar
negeri) sama sehingga globalisasi sering di anggap sebagi dilema bagi
masyarakat,pemerintah,dan dunia usaha.Kita tidak bisa menahan adanya globalisai
yang perlu kita lakukan adalah mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap
tantangan globalisasi.Para pelaku usaha khususnya koperasi dan UMKM harus mampu
bersikap reaktif dan antisipatif menghadapi era globalisasi ekonomi bukan untuk
mengeluh dan berteriak bahwa kita belum siap menghadapi globalisasi tanpa ada
usaha dan kerja keras.Kontroversi pun muncul di kalangan akademisi,pengamat,dan
pelaku bisnis.Ada yang berteriak belum siap menghadapi perdagangan bebas dengan
cina (ACFTA),namun anehnya setelah di telusuri yang berteriak lantang rupanya
berasal dari pengamat bukan pelaku bisnis.Akan tetapi kalau ada pelaku bisnis
berteriak belum siap menghadpi era globalisasi bisa jadi mereka adalah pelaku
bisnis pengemplang pajak.Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem mendunia
tetapi tetap saja berada dalam kontroversi.
Di satu sisi globalisasi
mempunyai dampak positif di antara aktor-aktor ekonomi dunia.Mereka meyakini
bahwa pasar terbuka,arus modal tanpa pembatas,akan memaksimalkan efisiensi dan
efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan umum semua.Dan sebaliknya
kelompok anti global meyakini bahwa liberalisasi ekonnomi hanya akan
menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah,menciptakan kebangkrutan dan
ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.
Untuk itu globalisasi
ekonomi harus di sikapi secara kritis,hati-hati,dan penuh perhitungan misalnya
dampak perdagangan Indonesia dengan Cina pasca di tetapkannya ACFTA,apakah
membawa nikmat dan berkah atau sengsara.Atau sengsara membawa
nikmat.Membanjirnya produk cina di Indonesia memicu bangkitnya UMKM di negeri
kita untuk meningkatkan daya saingproduksinya.Namun di sisi lain murahnya
produk dari Cina menguntungkan bagi konsumen di Indonesia yang memiliki
keterbatasan daya beli karena pendapatan rendah.
Peluang dan Tantangan
Koperasi di Era Globalisasi
Tantangan besar koperasi
yang harus di sikapi dengan serius dan usaha keras.Kita perlu menyambut baik
keinginan kementrian koperasi dan UKM yang mencanangkan koperasi dan UKM
sebagai pilar ekonomi rakyat.Mengacu pada peraturan Presiden Republik Indonesia
nomor 47 tahun 2009 tentang pembentukan organisasi dari organisasi kementrian
negara,bahwa kementrian koperasi dan UKM bertugas menangani urusan pemerintahan
dalam rangka penajaman,koordinasi,dan sinkrinisasi program pemerintah bidang
pemberdayaan dan UKM.Tugas kementrian Koperasi dan UKM adalah merumuskan
kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan,pelaksanaan,pemantauan serta
pengendalian pemberdayaan koperasi dan UKM di Indonesia.
Wujud darui keseriusan ini
terlihat pada Rencana Setrategis 2010-2014 yaitu meningkatkan Koperasi
berkualitas (10%) dan tumbuhnya (5%) jumlah koperasi aktif secara nasional.Upaya lainnya adalah
menumbuhkan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha koperasi dan UKM
di psar dalam dan luar negeri dan mengembangkan sinergi dan peran serta
masyarakat dan dunia usaha dalam pemberdayaan koperasi dan UKM.Keseriusan ini
menunjukan untuk menjadikan koperasi sebagai tulang punggung penggerak ekonomi
rakyat.
Apabila target tersebut
telah terealisasi maka koperasi akan menjadi kekuatan ekonomi yang besar dan
menjadi soko guru ekonomi nasional.Untuk menuju tujuan tersebut perlu di
lakukan langkah-langkah yang serius untuk mempersiapkan koperasi menjadi
lembaga yang profesional dan berkualitas.dan sudah tidak jaman lagi koperasi di
kelola dengan asal-asalan,untuk itu pemerintah melalui kementerian koperasi dan
UKM,Dekopin,dan instansi lainnya perlu mengadakan pelatihan dan pembinaan
secara intensif terhadap SDM koperasi.Dan pemerintah dapat melibatkan perguruan
tinggi agar upaya tersebut dapt di laksanakan dengan cepat dan hasilnya seperti
yang di harapkan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar