NAMA : SUTIYAH
KELAS : 3EA12
NPM :18213717
TUGAS BAHASA
INDONESIA
PENALARAN INDUKTIF
Pengertian Penalaran induktif :
Penalaran
merupakan pemikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang
dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan
panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat
mengetahui suatu kebenaran.
Induktif
merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir
induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan
ke hal-hal yang umum.
Penalaran Induktif
adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan
berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu kesimpulan atau
pengetahuan yang bersifat umum.
Contoh penalaran
induktif :
kucing berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang
biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan
melahirkan.
Kesimpulan :
semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Bentuk-bentuk penalaran induktif :
a)
Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
Contoh:
Andika
Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah tamapan.
Raffi Ahmad adalah
bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi:
Semua bintang film berwajah tampan. Pernyataan “semua bintang film
berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Contoh
kesalahannya: Sapri juga bintang iklan, tetapi tidak berwajah tampan.
Macam-macam
generalisasi :
1.
Generalisasi
sempurna:
Generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
2.
Generalisasi
tidak sempurna:
Generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga
untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur
pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga
dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
b)
Analogi
Analogi dalam
ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya
bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana
dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Contoh analogi :
Untuk menjadi
seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang
rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat menjadi doktor
yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin
dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang
doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.
Jenis-jenis
Analogi:
1.
Analogi induktif :
Analogi
induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua
fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif
merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan
yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua
barang khusus yang diperbandingkan.
Contoh
analogi induktif :
Tim
Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim
Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.
2.
Analogi deklaratif :
Analogi
deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang
belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang
sudah kita ketahui atau kita percayai.
contoh
analogi deklaratif :
deklaratif
untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala
negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan
yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
c)
Hubungan kausal
penalaran
yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal
(kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara
segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan
serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal
lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan
tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan
bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi
keraguan apapun.
Macam hubungan
kausal :
1.
Sebab-
akibat.
Contoh: Penebangan
liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
2.
Akibat – Sebab.
Contoh: Andri
juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
3.
Akibat – Akibat.
Contoh:Toni melihat kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan adanya korban kecelakaan.
Contoh:Toni melihat kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan adanya korban kecelakaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar