NAMA : SUTIYAH
KELAS : 3EA12
NPM :18213717
TUGAS BAHASA
INDONESIA 2
PENGERTIAN
PENALARAN
penalaran
adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau
fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Letak kerja penalaran yaitu Orang
akan menerima data dan fakta yang benar dan tentu saja akan menolak fakta yang
belum jelas kebenarannya. Data yang dapat dipergunakan dalam penalaran untuk
mencapai satu simpulan ini harus berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat
pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi. menurut
wikipedia yaitu adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Pengertian
penalaran menurut beberapa para ahli :
1.
Keraf (1985: 5)
berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan
menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu
kesimpulan.
2.
Bakry (1986: 1)
menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling
umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu
kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah
diketahui.
3.
Suria sumantri (2001:
42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir
dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.
Ciri-ciri
penalaran :
1.
Dilakukan dengan sadar.
2.
Didasarkan atas sesuatu
yang sudah diketahui.
3.
Sistematis.
4.
Terarah, bertujuan.
5.
Menghasilkan kesimpulan
berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru.
6.
Sadar tujuan.
7.
Premis berupa
pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh.
8.
Pola pemikiran
tertentu.
9.
Sifat empiris rasional.
Dua jenis metode
dalam menalar yaitu induktif dan deduktif, yaitu :
1.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif
(prosesnya disebut induksi) mrpkn proses penalaran untuk menarik suatu prinsip
atau sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum
berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
Keuntungan
Menggunakan Penalaran Induktif
Pernyataan yang
bersifat umum ini bersifat ekonomis
Dari pernyataan
yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara
induktif maupun deduktif.
Jenis-jenis
penalaran induktif:
a.
Generalisasi,
b.
Analogi (Analogi
Induktif),
c.
Hubungan Sebab-Akibat
2.
Penalaran Deduktif
Penalaran
deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang didasarkan atas
prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal
atau gejala.
Contoh:
1. Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
2. Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
3. Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)
1. Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
2. Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
3. Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)
Kesalahan
Penalaran
Salah nalar
dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi
karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari
kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.
Salah nalar ada
dua macam:
1.
Salah nalar induktif,
berupa kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,kesalahan penilaian
hubungan sebab-akibat,kesalahan analogi.
2.
Kesalahan deduktif
dapat disebabkan karena:
kesalahan
karena premis mayor tidak dibatasi;
kesalahan
karena adanya term keempat;
kesalahan
karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
kesalahan
karena adanya 2 premis negatif.
Konsep dan
Simbol Dalam Penalaran
Penalaran juga
merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,
sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.Kesimpulannya adalah
pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan
untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan
penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan
kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk
pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada
proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi.
Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula
proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau
dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi
merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Contoh:
§ Kalau listrik masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
§ Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
Generalisasi terlalu luas
Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang
mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga
simpulan yang diambil menjadi salah.
Contoh:
§ Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi
manusia Pancasilais sejati.
§ Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu
cepat pecah.
Pemilihan terbatas pada dua
alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang
tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.
Contoh :
1.
Orang itu
membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
Penyebab Salah Nalar
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu
sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud
2.
Broto
mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam
leluhurnya.
Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah
jodohnya.
Analogi yang Salah
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan
sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan
memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.
3.
Anto
walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan
sifat seseorang dengan tugas yang diembannya..
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar