Nama : Sutiyah
Npm :18213717
Kelas : 2ea12
PENGEMIS DAN
PENGAMEN YANG SEMAKIN BANYAK DI INDONESIA
Seperti yang
kita ketahui bahwa negara Indonesia yang kita sintai ini mempunyai penduduk
yang tidak sedikit bahkan pertumbuhan penduduk pun masih tinggi karena belum
ada kesadaran dari diri masing-masing penduduk tersebut bahkan masih bnayak
yang beranggapan semakin banyak anak semakin banyak rizki,namun saat ini
prinsip seperti tersebut tidaklah tepat karena pada kenyataannya semakin banyak
anak tentunya semakin besar pula biaya kehidupan yang harus di keluarkan.Kita
tau bahwa saat ini tidak ada yang gratis,semua yang kita lakukan sehari-hari
pasti mengeluarkan biaya.
Keadaan yang
seperti ini membuat sebagian orang berputus asa sehingga ada yang menjadi pengemis
dan ada juga yang mengamen.Di lihat dari pengemis menurut saya sendiri bukanlah
hal yang tepat untuk menyambung hidup,apakah mereka tidak memikirkan nasib dari
keturunan mereka akan jadi apa nantinya jika orang tuanya sendiri tanpa di
sadari mencontohkan diri sebagai sosok yang pemalas yaitu dengan cara
mengemis,bahkan yang menyedihkan lagi ada orang tua yang merelakan anak
balitanya di sewa untuk di ajak mengemis untuk menarik belas kasihan dari
orang-orang yang melihatnya sehingga
tertarik untuk memberikan sumbangan yang mungkin lebih besar di
bandingkan bila mengemis tanpa membawa balita.
Dan sebenarnya
orang yang mengemis itu tidaklah semuanya orang yang tak mampu,namun karena
mereka malas untuk bekerja sehingga memilih mengemis dengan bermodalkan pakaian
yang kumuh saja,karena suatu ketika saya
bertemu dengan seorang pengemis dan pengemis itu memakai pakaian yang bagus
seperti pada umumnya naik commuter line dan ketika mengemis pakaiannya
kotor/compang camping,saya pun tercengang karena dalam fikiran saya itu adalah
orang yang mengemis di sekitar kampus sehingga saya berfikir kembali untuk
memberikan uang jika bertemu lagi,sehingga kejadian tersebut membuat saya bertanya-tanya kenapa
orang yang sebenarnya mampu dan bahkan sehat bisa bekerja mau mengemis di
bandingkan bekerja?
Ternyata dari
kebanyakan orang yang mengemis itu lebih memilih mengemis daripada bekerja
karena uang yang mereka dapatkan bahkan lebih besar dari orang yang bekerja
jadi pikiran mereka lebih baik mengemis yang tidak cape di bandingkan kerja
dengan hasil yang sedikit.Sehingga sebagian besar dari pengemis lebih memilih
bertahan sebagai pengemis daripada mencari pekerjaan untuk mereka bekerja.
Di lihat dari
pengamen yang sering kita jumpai di terminal dan angkutan umum yang kita pakai
dalam sehari-hari pasti kita menjumpai pengamen yang jumlahnya tidak
sedikit,turun pengamen dari angkutan umum ada pengamen yang naik lagi begitulah
setiap harinya bergantian antara pengamen satu dengan pengamen yang lainnya
karena setiap orang yang naik kendaraan umum pasti memberikan uang untuk orang
yang mengamen kerena ada rasa kasihan atau pun karena merasa terhibur dengan
musik yang pengamen mainkan.
Di lihat dari
umur masing-masing pengamen bervariasi ada yang masih muda ada pula yang
bapak-bapak bahkan yang menyedihkan usia yang harusnya bersekolah di bangku
sekolah dasar mereka mengamen.Kenapa yang bapak-bapak tidak bekerja saja di
bandingkan mengamen,bukankah bapak sebagai sosok orang tua yang menjadi contoh
bagi anak-anaknya,harusnya mencontohkan sifat yang bekerja keras bukan
mencontohkan sifat yang pemalas menjadi seorang pengamen.Dan anak muda yang
saya kira sudah cukup umur untuk bekerja kenapa memilih menjadi seorang
pengamen memang menjadi pengamen itu halal lebih baik di bandingkan dengan
mencuri ataupun dibandingkan dengan tindakan kriminal,akan tetapi alangkah
baiknya apabila masa mudanya di jadikan untuk bekerja untuk bekal ke depannya
sendiri karena akan menentukan nasibnya di masa mendatang.Dan apabila
berfikirnya terus menerus menjadi pengamen kapan mereka akan maju dan bagaimana
nasib mereka ke depannya,bukannya lebih baik malah akan semakin terpuruk dalam
ekonomi yang semakin mencekik kehidupannya.
Dan yang saya
tidak habis fikir adalah orang tua yang menyuruh anaknya mengemis di
terminal-terminal,apakah mereka tidak kasihan pada anaknya sendiri yang
harusnya sekolah di bangku sekolah dasar tapi malah disuruh untuk
mengamen.Tidak berfikirkah orang tua mereka untuk masa depan anaknya kelak
karena persaingan ekonomi yang begitu ketat,mengapa mereka tidak berikir sedemikian
rupa,tetapi malh mementingkan kehidupan mereka sendiri dan demi mencukupi
kebutuhan mereka sendiri menyuruh anak-anaknya mengamen,alangkah baiknya
apabila orang tua yang bekerja dan anak mereka di sekolahkan kelak pasti akan
merubah kondisi perekonomiannya menjadi yang lebih baik.Akan tetapi sangat di
sayangkan banyak orang tua yang menyuruh anaknya mengamen karena ke egoisan
mereka yang malas untuk bekerja,kasihan sekali anak-anak mereka yang tidak
sekolah maka dari itu beruntunglah kita yang masih dapat sekolah karena orang
tua kita perduli dengan masa depan kita,dan tentunya orang tua kita
menginginkan masa depan kita lebih baik lagi dari kondisi orang tua kita yang
sekarang.
Dalam menyikapi
dalam hal ini pemerintah harus turun tangan karena di sisi lain mereka memilih
menjadi pengemis dan pengamen karena susahnya mencari pekerjaan dan mahalnya
biaya hidup yang harus di tanggung sehingga membuat mereka mau tidak mau
menjadi pengemis dan pengamen.Dan di dukung dengan naiknya harga BBM saat ini
tentunya beban ekonomi yang di rasakan oleh mereka tentunya semakin berat
juga,karena naiknya harga BBM tentunya akan mempengaruhi harga-harga yang lain
juga yang merangkak naik dari waktu ke waktu.
Tidak di
pungkiri bahwa mendapatkan pekerjaan adalah hal yang sulit karena lapangan
kerja yang terbatas serta di dukung dengan adanya persaingan dengan orang-orang
yang mungkin jauh lebih terdidik.Maka dari itu pemerintah harus bertindak cepat
dengan demikian warga masyarakat yang miskin tidak semakin miskin tercekik dengan
kondisi ekonomi.Apabila ada lapangan kerja yang banyak tentunya penduduk yang
ada di indonesia tidak perlu menjadi pengemis dan pengamen,selain itu tindak
kriminal juga bisa di tekan dan semakin sedikit bahkan mungkin tidak ada karena
telah di sibukan dengan pekerjaan masing-masing.
Kita tau bahwa
penduduk yang ada di indonesia tidaklah semuanya memiliki pendidikan yang
tinggi dan sebagian besar hanya sekolah sampai dengan SD,SMP,SMA/SMK bahkan
tidak sedikit penduduk yang tidak sekolah karena tidak mampu untuk membiayai
sekolah.Maka dari itu pemerintah lebih bijaksana dalam menciptakan lapangan
pekerjaan yang dapat menerima penduduk yang hanya bersekolah sampai dengan
SD,SMP,SMS/SMK bahkan tidak bersekolah sehingga semua penduduk dapat tertampung
dalam pekerjaan,dan tidak ada lagi pengangguran dan mereka pun tidak menjadi
pengamen dan pengemis,namun yang perlu di ketahui walapun memperkerjakan
penduduk yang memiliki pendidikan yang rendah atau bahkan tidak
berpendidikan,pemerintah tidak boleh memberikan upah yang
semena-mena,setidaknya dapat mencukupi kebutuhan ekonomi mereka sehingga mereka
terarik untuk bekerja di bandingkan dengan mengamen dan mengemis.Dan lapangan
kerja yang pemerintah sediakan sebaiknya ada di setiap masing-masing daerah
sehingga mereka tidak perlu berbondong-bondong pindah dari satu daerah ke
daerah lain.
Untuk mencegah
kembalinya penduduk menjadi pengamen dan pengemis pemerintah harus menindak
lanjuti dengan adanya peraturan yang mengatur dengan tegas dan meberikan sanksi
yang jelas dan denda sebesar-besarnya sehingga mereka jera dan tidak lagi
menjadi pengamen dan pengemis,tanpa di sadari dengan sendirinya pasti nantinya
penduduk akan lebih memilih bekerja untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya
menuju ekonomi yanhg lebih baik dari sebelumnya.
Demikian menurut
pendapat saya tentang pengemis dan pengamen yang ada di indonesia apabila ada
kesalahan saya mohon maaf.